Ketika proses survey data drone untuk pemetaan telah selesai dan pengambilan GCP sudah pula dilaksanakan, ada beberapa “best practice” atau rekomendasi pemrosesan data tersebut khususnya di Agisoft Metashape agar menghasilkan data terbaik dan paling optimal, berikut urutan best pratice-nya:
- Impor Foto
- Secara manual hapus semua foto yang merupakan outlier atau tidak terpakai seperti foto percobaan sebelum lepas landas, atau foto ketika drone sudah mendarat.
- Konversi koordinat GPS dari foto yang sudah di geotagging (WGS84) agar sama dengan sistem koordinat yang dipakai oleh GCP yang nanti akan diimpor. Harap diperhatikan bahwa informasi ketinggian yang direkam oleh DJI dan disimpan dalam data EXIF foto adalah ketinggian relatif dari titik take-off (terbang) dan bukan ketinggian absolut bumi.
- Estimasi kualitas gambar, disable/matikan semua gambar yang mempunyai kualiatas dibawah 0.7
- Bangkitkan masking jika memang dibutuhkan (misalnya menghapus semua obyek bergerak seperti mobil, dll) OPSIONAL
- Jalankan perintah pertama, Align Photo dengan parameter sebagai berikut: Quality HIGH, pair preselection: REFERENCE, key point limit: 40,000, tie point limit: 4,000, adaptive camera model fitting: YES (jika sudah menggunakan parameter ini, tidak perlu menjalankan perintah align photo dua kali)
- Impor daftar GCP (Ground Control Point), termasuk nilai akurasi X, Y dan Z-nya
- Verifikasi dan tautkan penanda/marker ke gambar (gunakan FILTER BY MARKERS dengan mengklik kanan GCP). Karena gambar yang diperoleh dan penanda/marker/gcp sekarang memiliki sistem referensi koordinat yang sama, seharusnya mudah untuk menemukan dan menandai GCP Anda di gambar Anda. Tandai setiap GCP dalam 3-6 gambar. Itu sudah cukup. Setelah selesai, tekan tombol UPDATE di panel referensi.
- Dengan asumsi bahwa Anda memiliki jumlah GCP yang cukup (~8 atau lebih) dengan akurasi tinggi, hapus centang pada semua gambar di panel referensi dan hapus centang pada beberapa GCP (20 hingga 30%) untuk menggunakannya sebagai titik periksa (ICP) alih-alih kontrol poin (GCP). Ini akan memberi Anda estimasi yang lebih baik tentang ‘akurasi sebenarnya’ dari data Anda. Perhatikan bahwa tata letak/distribusi GCP sangat penting. Jika Anda telah dapat mengoreksi informasi ketinggian EXIF ??untuk semua kamera Anda (lihat poin 3), maka Anda tidak perlu menghapus centang pada kamera di panel referensi. Mereka dapat digunakan sebagai referensi selama pengaturan akurasi kamera yang tepat (biarkan default 10m) telah dipilih.
- Bersihkan sparse point cloud (EDIT > GRADUAL SELECTION). Hapus semua titik dengan kesalahan proyeksi tinggi (pilih nilai dibawah 1, Disarankan menggunakan nilai antara 0.5-0.8 ) dan ketidak pastian rekonstruksi yang tinggi (coba untuk mencari ‘natural threshold’ atau ‘batas ambang alami’ dengan menggerakkan tombol geser/slider).
- Sesuaikan Bounding Box (batas wilayah) anda.
- Lakukan optimasi camera alignment (tombol magic wand)
- Lakukan build dense cloud (Biasanya pilih kualitas HIGH atau MEDIUM, tetapi itu tergantung dengan apa yang akan dilakukan dengan data dan hardware termasuk CPU, GPU dan RAM)
- Lakukan build mesh (tidak diperlukan jika hanya ingin DEM dan atau orthophoto)
- Lakukan build texture (tidak diperlukan jika hanya ingin DEM dan atau orthophoto)
- Lakukan Build DEM (pilih dari data dense cloud)
- Lakukan Build Orthomosaic dari data DEM
Itu tadi tips dan trik untuk membangun data DEM dan Orthophoto di software Agisoft dengan data drone dan GCP.