Kiriman air dari hulu sungai Lusi, Serang, dan Tuntang mengakibatkan banjir besar di beberapa Kecamatan sebelah barat Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
Setidaknya hingga kini, Selasa pagi (6/2/2024) tercatat ada 29 desa terdampak yang tersebar di Kecamatan Kedungjati, Gubug, Tegowanu, Godong, Penawangan, Purwodadi. Kemudian Toroh, Geyer, Tegowanu, Tawangharjo, dan Tanggungharjo.
Sungai-sungai itu meluap karena tidak mampu menampung debit air saat hujan, Senin malam (5/2/2024).
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan masih melakukan pendataan terkait jumlah warga dan rumah terdampak.
Namun dari data sementara yang diperoleh menunjukkan Kecamatan dengan dampak banjir terparah yakni Kedungjati. Total terdapat delapan desa terdampak, yakni Desa Ngombak, Kedungjati, Kalimaro, Deras, Padas, Klitikan, Jumo, dan Wates.
Adapun wilayah perkotaan Purwodadi juga terdampak banjir cukup parah kali ini. Desa dan kelurahan di perkotaan terdampak yakni Purwodadi, Kalongan, Candisari, Nggraji, Cingkrong.
Di Perumahan Permata Hijau, total terdapat 120 rumah tergenang banjir. Ketinggian air mencapai 40-60 cm.
Di Kampung Banaran dan Kebondalem air menggenangi rumah dengan ketinggian 30-50 cm.
Sementata itu, di Jalan Raya Dr. Sutomo dan seputaran Simpang Lima Purwodadi, ketinggian air memcapai 30-40 cm dan membuat arus lalu lintas tersendat.
Di Desa Kramat, Kecamatan Penawangan, banjir disebutkan akibat jebolnya sungai Jajar di Karangrayung. Banjir menggenangi area persawahan dengan luas sekitar 16 hektare dan usia padi kurang lebih 25 -40 hari. S
elain itu, ada 24 rumah warga juga terdampak banjir.
Di Dusun Jono Krajan, Desa Jono Krajan, Kecamatan Tawangharjo, banjir menggenangi jalan perkampungan dan halaman rumah warga dengan ketinggian air sekitar 20-100 cm.