Site icon Blog SIG dan Geografi

Delineasi DAS Dengan ArcGIS

Kembali ke bahasan ArcGIS, ehehehe, kali ini berkaitan dengan aplikasi pada bidang hidrologi, yaitu melakukan delineasi pada DAS (Daerah Aliran Sungai) secara otomatis. tentu saja bagi para master GIS, ini adalah masalah sepele, jadi uraian ini saya tujukan bagi para pemula atau yang belum tahu saja :ngakak

Bahan apa saja yang dibutuhkan, tentu saja adalah software ArcGIS dengan ekstensi Spatial Analyst, data DEM dan juga data aliran sungai yang berada pada cakupan DEM tersebut.

1. Buka Arctoolbox dan buka pada bagian Spatial Analyst Tool>Hydrology

2.Isi lubang yang ada di data DEM, data piksel di DEM yang tidak tepat harus diisi dengan tool Fill, sehingga tercipta DEM tanpa data depresi di dalamnya yang mengurangi keakuratannya. Lubang ini sebenarnya merupakan nilai piksel yang sangat rendah dibandingkan dengan nilai piksel sekitar. ini akan membingungkan perhitungan aliran nantinya, sehingga perlu ditutup.

3.Arah Aliran, data arah aliran harus diketahui untuk setiap pikselnya, karena arah aliran merupakan penentu tujuan aliran air di permukaan. Nomor pada layer Folw Direction atau Arah aliran memperlihatkan arah aliran tiap piksel ke tetangga terjal di bawahnya.

4. Akumulasi Aliran, tool ini akan mengkalkulasi aliran ke setiap piksel dengan mengakumulasi piksel yang mengalir menuju piksel di bawahnya. layer akumulasi aliran pada tiap pikselnya mengandung nilai yang menggambarkan jumlha piksel di hulu dari piksel tersebut. PIksel dengan nilai tinggi cenderung berlokasi di daerah hilir atau di keluaran drainase dibandingkan di lereng atau di puncak igir.

5. Membuat Titik Curahan/Limpahan DAS. Dengan arcCalatog kita membuat file SHP baru untuk menyimpan titik limpahan baru. Kita melakukan delineasi titik keluaran limpahan DAS dengan editor. Apapun yang ada di bagian hulu dari titik ini akan didefinisikan sebagai suatu DAS tunggal.

6. Hubungkan Titik Limpahan. Kita akan gunakan tool “Snap Pour Point” untuk memastikan titik kita ditempatkan di piksel dengan akumulasi aliran tertinggi dengan radius yang sudah di tentukan. Kita tentukan jarak snapping misalnya 100 m. Tool ini juga mengkonversi titik limpahan menjadi format raster yang dibutuhkan pada pekerjaan delineasi DAS nanti.

7. Delineasi DAS. Ini adalah langkah terakhir, kita memilih grid arah aliran sebagai input data raster dan data raster titik limpahan sebagai input data titik limpahan, kemudian tentukan output nama file rasternya.

Untuk kalkulasi luasan dan penggunaan nanti untuk proses memotong data raster, kita bisa menggunakan tool konversi “Raster to Polygon”

SELESAI dan selamat mencoba :beer:

 

Sumber : blog watergis dan thanx to Sergio P

 

 

Exit mobile version
Skip to toolbar